SKALAINDONESIA.com, Bima – Antisipasi genangan air hujan, warga 2 RT di Desa Tangga, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) menggali sedimen lumpur drainase secara gotong royong.
“Pagi ini warga menggali drainase jalan yang dipenuhi sedimen lumpur. Lokasinya di Rt 05 dan Rt 06,” terang Nasarudin, Kepala Desa Tangga, Kecamatan Monta, Kamis (23/01/2025).
Ia mengatakan, penggalian endapan lumpur itu agar tidak menghambat pembuangan air dan menimbulkan berbagai masalah.
“Sedimen lumpur ini menghambat pembuangan air limbah rumah tangga. Ini juga menyebabkan terjadinya genangan air di saat musim hujan,” katanya.
Baca Juga: Pawai Keliling Desa, Pemdes Tangga Ajak Warga Lawan Narkoba
Sebelumnya, saluran air yang tertimbun lumpur ini sempat dilaporkan salah seorang warga ke kantor desa. Dia mengeluh, saat hujan turun air menggenang di halaman rumahnya. Air juga luber ke jalan dan mengganggu pengguna jalan.
“Kemarin itu dari warga melaporkan kalau ada selokan yang tersumbat, jadi airnya ke jalan dan mengganggu pengguna jalan karena percikannya,” kata Nasarudin.
Setelah permasalahan air dan selokan teratasi, Nasarudin berharap setiap pihak dapat bekerja sama untuk terus menjaga selokan tersebut.
Nasarudin mengungkapkan, pendangkalan saluran air terjadi bukan semata karena masalah sedimentasi. Hal tersebut juga terjadi karena sengaja ditimbun oleh warga.
“Tidak dibenarkan menimbun saluran air. Kita harus menyadari kalau kita ini hidup bermasyarakat. Jadi, kita harus memikirkan kemaslahatan umum,” ujarnya.
Baca Juga: Percepat Penyusunan RKPDes 2025, BPD Monta Gelar Musdes
Nasarudin mengugah kesadaran masyarakat untuk menjaga selokan di lingkungannya tetap optimal dalam mengalirkan air.
“Dengan lancarnya aliran air, maka hal itu akan meminimalkan genangan air, terutama pada musim hujan,” jelasnya.
Menurut dia, sampah juga menjadi salah satu penyebab selokan tersumbat. Karena itu, dia mengimbau seluruh elemen masyarakat Desa Tangga agar turut serta menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
