SKALAINDONESIA.com – Ketua TP PKK Nusa Tenggara Barat (NTB), Sinta Agathia Soedjoko resmi melantik Murni Suciyanti sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Bima.
Istri Bupati Bima Ady Mahyudi ini dilantik bersamaan dengan Ketua PKK Kabupaten/Kota lainnya se Provinsi NTB.Pelantikan itu berlangsung di Pendopo Tengah Gubernur NTB, Mataram, Kamis (7/3/2025).
Selain dilantik sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Bima, Murni juga dikukuhkan sebagai Ketua Pembina Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Bunda Paud dan Ketua Dekranasda Kabupaten Bima.
Begitu pula dengan Ketua TP PKK lainnya juga dikukuhkan sebagai Ketua Pembina Posyandu, Bunda Paud dan Ketua Dekranasda di kabupaten/kota masing-masing.
Pelantikan tersebut menjadi amanah dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 99 Tahun 2017 tentang Gerakan PKK yang ditindaklanjuti Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 36 Tahun 2020.
Baca juga: Kejati NTB Periksa TGB Terkait Kasus Pembangunan Gedung NCC
Selain itu, pelantikan itu menjadi tindak lanjut dari Permendagri Nomor 13 Tahun 2024 tentang Posyandu. Permendagri ini menyebutkan, Istri kepala daerah adalah fungsional juga menjabat sebagai Ketua TP PKK dan juga Tim Pembina Posyandu.
Dalam sambutannya, Gubernur Iqbal meminta agar seluruh ketua yang dilantik dan anggotanya bangga menjadi perempuan Indonesia. Iqbal menghendaki mereka untuk meneladani ketangguhan Laksamana Malahayati, yang dikenal sebagai laksamana perempuan pertama di dunia.
Lebih lanjut, Iqbal menekankan pentingnya sinergi antara TP PKK, TP Posyandu, Bunda PAUD, dan Dekranasda dengan Pemerintah Provinsi NTB. Menurutnya, organisasi-organisasi ini merupakan mitra strategis dalam mewujudkan visi NTB Makmur Mendunia dalam lima tahun ke depan.
“Saya titip setengah pemerintahan ada di situ. Kalau rumah tangga maju dan baik, banyak urusan pemerintahan akan selesai,” ujar Iqbal.
Baca juga: Baznas Kabupaten Bima Gelar Sosialisasi Zakat Fitrah dan Zakat Mal
Lebih khusus, Gubernur Iqbal meminta pengurus Dekranasda NTB untuk lebih memperhatikan pemberdayaan para pengrajin di NTB. Ia membandingkan dengan pengrajin di luar negeri yang disebut sebagai ‘artis’. Sebutan itu karena mermeka tidak hanya dibayar atas waktu yang dihabiskannya, tetapi juga atas ide dan kreativitas yang mereka tuangkan dalam setiap karya.
“Sebutlah mereka artis. Ini masalah kebanggaan agar orang-orang lebih menghargai ide yang telah mereka curahkan,” katanya.
Iqbal juga menekankan pentingnya peran perempuan dalam mendukung pendataan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi sosial ekonomi seluruh penduduk Indonesia. Ia menilai, organisasi-organisasi perempuan memiliki kemampuan menjangkau hingga tingkat keluarga.
Gubernur Iqbal berharap agar kerja sama antara TP PKK, TP Posyandu, Bunda PAUD, dan Dekranasda dengan Pemprov NTB dapat berjalan lebih substantif dan bukan sekadar retorika.
“Mudah-mudahan kita bisa bekerja sama membangun NTB Makmur Mendunia,” harapnya.
Sebagai informasi, pelantikan tersebut dihadiri Gubernur NTB, Bupati/Walikota se-NTB, serta pejabat terkait lainnya.
(Her)